Skip to main content

Third Step (Toner): Review Dear Klairs Supple Preparation Facial Toner


 Setelah nyobain beberapa toner buat melembapkan kulitku yang kering kerontang dan iritasi, akhirnya kulitku (dan hatiku) menemukan toner yang pas banget, yaitu: Dear Klairs Supple Preparation Facial Toner.

Awalnya tau produk ini dari rekomendasi beberapa temen yang punya masalah kulit jerawat dan kulitnya jadi jauh lebih calm semenjak masukin toner ini ke skincare regimen mereka. Setelah maju-mundur beli ngga ya, sejujurnya agak ragu pake rekomendasi orang karena biasanya cocok buat buat orang lain belun tentu cocok buat diri sendiri 'kan. Tapii, memang kita nggak akan tau skincare tesebut bagus atau nggak, kalau nggak dicoba sendiri, setuju?


Ok, jadi apa manfaatnya toner ini?

Toner ini punya fungsi sebagai moisturizing toner, yaitu mengembalikan kelembapan wajah setelah cuci muka. Di satu botol ini mengandung beberapa ingredients yang cucok untuk melembapkan sekaligus menenangkan kulit, di antaranya adalah:

- Centella Asiatica Extract: Ingredients yang naik daun sekitar 2 tahun belakangan ini memiliki manfaat melembapkan sekaligus menenangkan kulit, sehingga mengurangi tampilan kemerahan pada wajah.

- Licorice Root Extract: Berfungsi untuk mencerahkan wajahmu karena memiliki kandungan glabridin yang dipercaya bisa mencegah hiperpigmentasi. Selain itu, bahan ini bermanfaat sebagai anti-inflamatory agent.

- Aloe Barbadensis Leaf Extract: Pasti kamu udah nggak asing sama bahan yang satu ini, karena emang udah dipakai oleh banyak banget beauty product. Fungsi utamanya adalah melembapkan dan menenangkan kulit.

- Copper Tripeptide (Cell-communicating ingredients): berfungsi sebagai bahan aktif yang mempercepat penyembuhan luka dengan merangsang produksi kolagen yang sehat untuk kulit. Selain itu, ada efek anti-inflamasi dan antioksidan.



Toner ini juga alcohol-free, jadi buat kamu yang memang menghindari penggunaan alkohol di skincare-mu bisa mengandalkan ini. Namun, masih ada fragrance di produk ini pada urutan terakhirnya, yaitu: Lavandula Angustifolia (Lavender) Oil, Eucalyptus Globulus Leaf Oil, Pelargonium Graveolens Flower Oil, Citrus Limon (Lemon) Peel Oil, Citrus Aurantium Dulcis (Orange) Peel Oil, Cananga Odorata Flower Oil. Walau demikian, di hidungku nggak mengganggu sama sekali, justru aku mendapatkan efek calming gitu.

 Anyway, sebelum kamu pakai, lubangnya akan tertutup oleh alumunium foil buat memastikan kehigenisannya dan kualitasnya agar tetap terjaga.


Di sini alumunium foil-nya memang terlihat agak lecek, karena aku pasangkan lagi pas udah dicopot 3/4-nya 😅😭


Bagaimana efeknya saat kupakai?

Ini satu-satunya toner yang berpengaruh untuk melembapkan di wajahku, pas lagi super kering, sensitif, dan kemerahan. Teksturnya agak kental tapi langsung watery saat diaplikasikan ke kulit, sehingga memudahkan kulit untuk menyerapnya. Walau ada beberapa essential oils pada ingredient list-nya, aku nggak merasa lengket atau nggak nyaman setelah memakainya.

Pada ingredeints list-nya, terdapat beberapa bahan yang berfungsi untuk mencerahkan, namun di kulitku sendiri nggak merasakan ada efek mencerahkan.

Setelah penggunaan sekitar 3 bulan, kulitku jadi jauuuuuh lebih calm, lembap, dan nggak gampang rewel (kemerahan).


Will I repurchase this?

I don't think so. Karena wajahku sudah tenang dan nggak terlalu bermasalah (sensitif), aku pengin cobain produk lain.


Pros:

+ Kebanyakan ingredients di dalamnya bagus banget

+ Terbukti bisa menenangkan kulit, asalkan sabar

+ Botolnya enteng, jadi nggak ribet kalau dipake bepergian


Cons:

- lumayan pricey

- sejauh ini masih susah dicari secara offline (kecuali di Sociolla Store)


Nah, apakah kamu tertarik mencoba toner yang satu ini?


Comments

Popular posts from this blog

Fifth Step: [REVIEW] COSRX Hyaluronic Acid Intensive Cream

 Menyadari kalau perlu moisturizer yang bener-bener melembapkan dan bisa nge-seal semua produk dan kelembapan di kulit dengan maksimal, aku nggak bisa pakai mosturizer yang ringan.I need heavy-thick texture moisturizer, tapi dengan kandungan yang tepat buat memperbaiki skin barrier. Setelah liat page Sociolla.com beberapa hari, pilhanku jatuh pada COSRX Hyaluronic Acid Intensive Cream ini. Moisturizer ini bener-bener nggak neko-neko dan gimmick-ish gitu, straight-forward untuk melembapkan kulit karena ada kandungan Hyaluronid sebagai bahan utamanya. Inilah key ingredients yang ada: - Glycerin : salah satu kandungan yang memang baik untuk melembapkan kulitmu yang berguna untuk menjaga lipid kulit di antara sel-sel kulit kita dalam keadaan sehat, melindungi dari iritasi, membantu memulihkan/menguatkan skin barrier. - Sodium Hyaluronate : Merupakan turunan Hyaluronic Acid yang memiliki 'partikel' lebih kecil jadi bisa masuk ke kulit lebih mudah. - Arginine : Semi-essential dari as

Second Cleanser (Part 1): REVIEW Sunday Riley Ceramic Slip Cleanser (Indonesia)

Haloooo! Udah sebulan lebih aku mengikuti anjuran pemerintah untuk #DiRumahAja. Karena aku merasa banyak waktu luang selama di rumah, jadi aku memutuskan untuk kembali menulis di sini. Teman-teman, jangan lupa untuk jaga kesehatan dengan nggak usah kemana-mana dulu, kalaupun memang ingin pergi baiknya langsung bebersih diri begitu sampai rumah. Kalau kamu ngerasa bosen, bisa mengisi waktu dengan baca-baca tulisan blog ini dan kasih feedback apapun ya, HEHE. Kalau sebelumnya di sini ngomongin soal first cleanser yang aku pakai, sekarang aku akan bahas soal face wash atau second cleanser di sini. First thing first, kondisi kulit dan skin concern -ku saat ini adalah mengembalikan skin barrier yang rusak akibat overexfoliate, yang tentunya akan lebih baik kalau pake face wash yang lembut. Sejujurnya, dulu sempat abai soal facial wash karena menganggap kalau facial wash ini kan hanya ada di wajah dalam waktu singkat. Jadi, nggak akan ada perubahan yang signifikan 'kan?

Apa yang Lucu dari Pelecehan Seksual?

Sumber gambar:  https://relationship.popbela.com/single/dinalathifa/pelecehan-seksual-2 Saya mendapatkan pelecehan seksual sejak saya duduk di bangku sekolah dasar. Sekolah saya merupakan sekolah yang religius, membawa nama salah satu agama di sini. Tidak ada yang namanya aurat--yang selama ini disalahkan--terdapat di sana. (Pada saat itu) pasti tidak pernah terpikir untuk mendapatkan pelecehan dalam bentuk apapun, tapi teman laki-laki saya berkali-kali mencoba membuka rok saya secara paksa, tanpa consent saya. Lalu saya-lah yang merasa malu dengan perlakuan mereka. Sementara mereka? Tertawa, seakan pelecehan ini lelucon belaka. Menginjak semasa SMA, pelecehan seksual rupanya tidak berhenti begitu saja. Tak terhitung berapa kali merasa tidak nyaman ketika teman laki-laki saya bersorak ketika saya lewat, kadang sendiri atau bersama teman, terkadang juga meneriaki kata-kata yang membuat tidak nyaman. Saya menunduk malu dan takut. Sementara mereka? Tertawa. "Ini kan cuma lel