Skip to main content

Hello Retro Babes!


She describes her personal style as edgy, dark, androgyny, and unconventional. She loves wearing something that show her curves, she barely wear something loose, "just not me." she said. Her most favorite colours all the time: black and white. Period. Well, sometimes she wore something pastels or red, but again "just not me."

Top: Next
Jeans: Pull n Bear
Shoes: Doc Martens
Belt: Pull n Bear
Sunglasses: Rayban
Hoop Earrings: Bershka



Me, Malisa (@malisaaabc)
I describe my personal style as vintage or retro inspired, feminine, yet quirky. You'll find me with stripes from head to toe with different colours, or maybe super vintage or retro vibe. The contrary of Detha, I really enjoy to mix colours and patterns, I don't mind experimenting to my outfit looks, BUT I choose wearing skirt rather than pants.


Top: Bershka
Jeans: Pomelo 
Heels: Charles and Keith
Sunglasses: Vintage Gucci
Bandana: thrift store



Both of us have different personal style, we stepped out from our comfort zone by wearing something that we rarely used in daily. For Detha, she was wearing Yellow and I was wearing pants! Our outfits looks so retro-ish but with touch of our personal style. We still look "It's really you" with this look.
So, Hello Retro Babes! #TheXOXOBabes

In the future, you'll often find Detha and I doing collaborations #TheXOXOBabes for fashion, beauty and many more. So stay tune, guys!

Comments

  1. Detha is cool and you are so cute <3
    come to Bali and let's make some shots! hehe

    xx
    Dias

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you! Let's meet up when I'm in Bali! 💛

      Delete
  2. Aesthetics all on point! super love your style Malisa!

    Love,
    Vania 
    http://veenation.blogspot.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Fifth Step: [REVIEW] COSRX Hyaluronic Acid Intensive Cream

 Menyadari kalau perlu moisturizer yang bener-bener melembapkan dan bisa nge-seal semua produk dan kelembapan di kulit dengan maksimal, aku nggak bisa pakai mosturizer yang ringan.I need heavy-thick texture moisturizer, tapi dengan kandungan yang tepat buat memperbaiki skin barrier. Setelah liat page Sociolla.com beberapa hari, pilhanku jatuh pada COSRX Hyaluronic Acid Intensive Cream ini. Moisturizer ini bener-bener nggak neko-neko dan gimmick-ish gitu, straight-forward untuk melembapkan kulit karena ada kandungan Hyaluronid sebagai bahan utamanya. Inilah key ingredients yang ada: - Glycerin : salah satu kandungan yang memang baik untuk melembapkan kulitmu yang berguna untuk menjaga lipid kulit di antara sel-sel kulit kita dalam keadaan sehat, melindungi dari iritasi, membantu memulihkan/menguatkan skin barrier. - Sodium Hyaluronate : Merupakan turunan Hyaluronic Acid yang memiliki 'partikel' lebih kecil jadi bisa masuk ke kulit lebih mudah. - Arginine : Semi-essential dari as...

Second Cleanser (Part 1): REVIEW Sunday Riley Ceramic Slip Cleanser (Indonesia)

Haloooo! Udah sebulan lebih aku mengikuti anjuran pemerintah untuk #DiRumahAja. Karena aku merasa banyak waktu luang selama di rumah, jadi aku memutuskan untuk kembali menulis di sini. Teman-teman, jangan lupa untuk jaga kesehatan dengan nggak usah kemana-mana dulu, kalaupun memang ingin pergi baiknya langsung bebersih diri begitu sampai rumah. Kalau kamu ngerasa bosen, bisa mengisi waktu dengan baca-baca tulisan blog ini dan kasih feedback apapun ya, HEHE. Kalau sebelumnya di sini ngomongin soal first cleanser yang aku pakai, sekarang aku akan bahas soal face wash atau second cleanser di sini. First thing first, kondisi kulit dan skin concern -ku saat ini adalah mengembalikan skin barrier yang rusak akibat overexfoliate, yang tentunya akan lebih baik kalau pake face wash yang lembut. Sejujurnya, dulu sempat abai soal facial wash karena menganggap kalau facial wash ini kan hanya ada di wajah dalam waktu singkat. Jadi, nggak akan ada perubahan yang signifikan 'kan?...

Apa yang Lucu dari Pelecehan Seksual?

Sumber gambar:  https://relationship.popbela.com/single/dinalathifa/pelecehan-seksual-2 Saya mendapatkan pelecehan seksual sejak saya duduk di bangku sekolah dasar. Sekolah saya merupakan sekolah yang religius, membawa nama salah satu agama di sini. Tidak ada yang namanya aurat--yang selama ini disalahkan--terdapat di sana. (Pada saat itu) pasti tidak pernah terpikir untuk mendapatkan pelecehan dalam bentuk apapun, tapi teman laki-laki saya berkali-kali mencoba membuka rok saya secara paksa, tanpa consent saya. Lalu saya-lah yang merasa malu dengan perlakuan mereka. Sementara mereka? Tertawa, seakan pelecehan ini lelucon belaka. Menginjak semasa SMA, pelecehan seksual rupanya tidak berhenti begitu saja. Tak terhitung berapa kali merasa tidak nyaman ketika teman laki-laki saya bersorak ketika saya lewat, kadang sendiri atau bersama teman, terkadang juga meneriaki kata-kata yang membuat tidak nyaman. Saya menunduk malu dan takut. Sementara mereka? Tertawa. "Ini kan cuma lel...